Dalam suatu diskusi tentang laba perusahaan, seorang pemakai laporan keuangan menyatakan bahwa "Salah satu masalah pada laba adalah Anda tidak pernah tahu apa artinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melikuidasi perusahaan dan mengubah segalanya menjadi kas. Kemudian, Anda dapat mengurangi kas yang dikeluarkan dari kas yang akhirnya menjadi milik perusahaan, dan itulah laba. Sebelum itu, laba hanya hasil dari ritual akuntansi."
Diminta :
- Setujukah Anda dengan pendapat diatas? Jelaskan. Masalah apa yang Anda lihat dalam pengukuran laba dengan cara yang dijelaskan diatas?
- Asumsi apa yang mendasari pengukuran laba secara berkala berdasarkan akuntansi akrual? Pendekatan laba mana yang menurut Anda lebih masuk akal? Jelaskan.
Answer :
- Tidak setuju. Karena dalam wacana diatas pengukuran laba dilakukan dengan cara melikuidasi perusahaan dan mengubah segalanya menjadi kas, sedangkan dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Dua kondisi wajib untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan telah atau dapat direalisasikan dan telah dihasilkan. Ketika pendapatan telah diakui, biaya - biaya yang bersangkutan dikaitkan dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan laba. Beban timbul ketika peristiwa ekonominya terjadi, tanpa memperhatikan apakah arus kas keluarnya terjadi atau tidak.
- Pemisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan penyesuaian akrual yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan beban. Penyesuaian akrual dicatat setelah membuat asumsi dan estimasai yang layak tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material. Oleh karena itu, penilaian merupakan bagian terpenting dari akuntansi akrual, serta mekanisme aturan dan institusi yang diciptakan untuk memastikan keandalannya. Jadi menurut saya pendekatan laba secara akrual - lah yang masuk akal.
No comments:
Post a Comment