Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Adapun tiga strategi utama dalam mempercepat dan mengembangkan
pembangunan ekonomi Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi tinggi,
menyeluruh dan berkepanjangan.
Pertama,
mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara
membangun pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan
klaster industri berbasis sumber-sumber superior. Baik komoditas maupun
sektor.
Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam empat
tahap. Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota
provinsi. Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut,
seperti trafik barang.
Kemudian validasi untuk memastikan sejalan
dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan
sistem infrastruktur serta fasilitas. Juga menentukan hubungan lokasi
sektor fokus, guna menunjang fasilitas. Misal menghubungkan area
pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
Kedua,
memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal
ini bisa mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara
pusat-pusat pertumbuhan dan menydari perlunya akses-akses ke sejumlah
layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan
serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional.
Integrasi
ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari
konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar
kehidupan. Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota,
khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas transportasi yang terbasa
menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok.
Pada jangka
pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa,
TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut
diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang
melebihi 20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar
tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, mempercepat
kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain
tiga strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti
kebijakan investasi, perdagangan dan finansial.
Beberapa elemen
utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk
pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan level
kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset
dan pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan
insentif serta menaikkan anggaran.
Kemudian mengembangkan sistem
inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang
dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang digunakan untuk
mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap teknologi
yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai pemasok
solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.
Selain
tiga koridor, terdapat tiga tahap dalam visi ekonomi Indonesia. Pada
2011-2014, persiapan dan pembangunan konsensus untuk mempercepat
pembangunan ekonomi. Pada 2015-2025, implementasi program-program
percepatan ekonomi. Kemudian 2025-2045, mempertahankan pembangunan yang
berdasarkan ekonomi tersebut.
Perencanaan Pembangunan
Fungsi/manfaat perencanaan yaitu sebagai penuntun arah, minimalisasi ketidakpastian, minimalisasi inefisiensi sumber daya, dan penetapan standar
dalam pengawasan kualitas.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni:
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Sumber:http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1344352/tiga-strategi-pembangunan-ekonomi, http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/19281336380/week-v-perkembangan-strategi-dan-perencanaan
No comments:
Post a Comment